BAB I
PENDAHULUAN
Jakarta merupakan Kota yang menyimpan banyak
sekali harta di dalamnya. Salah satu harta yang masih dapat dirasakan olah
masyarakatnya hingga sekarang adalah arsitektur tuanya. Salah satu kawasan
sejarah yang sangat dilindungi adalah kawasan Kota Tua Jakarta yang memiliki
nilai historis yang tinggi.
Kota tua sudah ditetapkan menjadi cagarbudaya oleh pemerintah
setempat terutama kawasan stasiun Jakarta kota (beos), disana banyak terdapat
bangunan-bangunan bersejarah yang beradapa di sekitar stasiun Jakarta Kota
diantaranya yang masuk ke dalam daftar cagar budaya adalah : Gedung bank
Mandiri Kanwil III, BNI 46, Museum Bank Mandiri, Museum Bank Indonesia, Gedung
PT. Kerta niaga, Gedung Platoon, PT. Asuransi Jasindo, Hotel Beverly hill, dan
tentunya stasiun Jakarta kota itu sendiri yang biasa disebut stasiun BEOS.
Upaya
konservasi terus dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat untuk mencegah
hilangnya identitas serta meningkatkan pariwisata dan bisnis kawasan Kota Tua
Jakarta. Pembangunan yang masih terus berjalan tersebut masih memiliki
kekurangan diantaranya, kurangnya fasilitas penunjang kawasan yang berakibat
kurang nyamannya area terbuka bagi pengunjung terlebih ketika cuaca sangat
terik, kondisi infrastruktur yang kurang mendukung, lalu lintas yang tidak
teratur, kualitas lingkungan yang masih rendah, serta area parkir yang masih
berantakan.
Melihat
kondisi Kota Tua yang masih banyak memiliki permasalahan, maka perlu adanya
upaya menyeluruh dari berbagai lapisan masyarakat khususnya di Ibukota Jakarta
untuk mewujudkan Kota Tua sebagai kawasan pariwisata dan kawasan cagar budaya
yang mendukung Kota Jakarta.
BAB II
PEMBAHASAN
Kota Tua telah mengadakan seremoni sebagai
tanda "Kick Off" Revitalisasi Kota Tua Jakarta pada tanggal 16 April
2017. Ketua Pokja Percepatan 10 Destinasi Prioritas Pariwisata Kemenpar
Hiramsyah S. Thaib mengatakan, kegiatan ini merupakan gawean dari Dinas
Pariwisata DKI telah menggelar diskusi dengan tema "2017: Wajah Kota Tua
yang Berubah". Menurut Hiram-sapaan akrab Hiramsyah S. Thaib, kegiatan ini
sejalan dengan usaha pemerintah dalam program percepatan pengembangan daerah
wisata dan lingkungan, sosial serta kearifan lokal budaya bangsa. Beliau juga
mengatakan dalam sela-sela pidatonya bahwa adanya ucapan terimakasih kepada
semua yang telah mendukung Revitalisasi Kota Tua Jakarta
Kegiatan ini adalah sebuah program Pemda DKI
untuk menjadikan Kota Tua sebagai destinasi pariwisata Jakarta di bidang budaya
dan heritage building. Kepulauan Seribu
dan Kota Tua masuk ke dalam 10 destinasi wisata baru yang memang sedang dikebut
perngembangannya oleh Kemenpar. Destinasi prioritas yang sudah ditetapkan
Presiden Joko Widodo itu akan menjadi daya pikat baru sektor pariwisata
Indonesia. Gubernur DKI Jakarta, Basuki T. Purnama dan
narasumber yang hadir dalam acara seminar tersebut antara lain Hiramsyah S.
Thaib (Ketua Pokja Percepatan 10 Destinasi Prioritas Pariwisata), Eddy Sambuaga
(Managing Director Konsorsium Kota Tua Jakarta), Hendra Adidarma (Founder &
Presiden Direktur PT Propan Raya).
Beliau semua melakukan seminar, diskusi dan
tanya jawab mengenai Revitalisasi Kawasan Kota Tua Jakarta. Acara tersebut
dibuka dari jam 11 siang lalu seminar tersebut diadakan dari jam 12 siang
hingga jam 4 sore dan diakhiri dengan seremoni pengecatan Gedung Kerta Niaga
oleh para pembicara bersama sejumlah tokoh, seperti Ayu Utami, Addie MS, dan
Puteri Pariwisata Indonesia (Jakarta). Managing Director Konsorsium Kota Tua Jakarta, Eddy Sambuaga memberikan
seminar bahwa ada 13 gedung yang akan
diaktifkan kembali. Tujuan utama proyek revitalisasi Kota Tua adalah untuk
menghidupkan kawasan Kota Tua menjadi kawasan wisata ikonik di Indonesia.
Selain itu, beliau berharap anak muda
memiliki etalase untuk memamerkan karya dan kreatifitasnya, sehingga Kota Tua
menjadi kawasan kreatif.
Dalam sela-sela
saat memberikan sambutannya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengaku terkendala dalam merevitalisasi
kawasan Kota Tua, Jakarta. Adapun kawasan Kota Tua telah direncanakan
direvitalisasi sejak tahun 2012 dan dicanangkan pada tahun 2014. Namun, hingga
kini, pelaksanaan revitalisasi belum sempurna. Kendalanya karena banyak gedung
yang dimiliki oleh BUMN. Adapun 17 gedung tua di kawasan Kota Tua merupakan
milik BUMN, yang dipegang PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero). Ahok mengaku sudah meminta percepatan
revitalisasi, namun masih terkendala. Bahkan, kata dia, Pemprov DKI Jakarta
pernah menyurati Susilo Bambang Yudhoyono yang ketika itu menjabat Presiden.
Untuk memenuhi
kebutuhan ini, Propan Raya selaku PT yang mensponsori acara tersebut mengembangkan cat khusus untuk bangunan tua, antara lain silicate paint
system yang terdiri dari Décor Silicate Paint, Penetran Silicate, Silicate
Floor. Silicate Paint ini merupakan breathable paint (cat yang dapat bernapas)
yang diformulasi secara khusus dengan teknologi Propan Raya sebagai solusi
terbaik untuk melindungi bangunan warisan budaya dan bangunan baru pada kondisi
kelembaban yang tinggi. Silicate Paint bersifat alkali, sehingga dapat mencegah
timbulnya jamur dan micro organisme lainnya.
BAB III
KESIMPULAN
Kota tua sudah ditetapkan menjadi cagarbudaya oleh pemerintah
setempat terutama kawasan stasiun Jakarta kota (beos), disana banyak terdapat
bangunan-bangunan bersejarah yang beradapa di sekitar
stasiun Jakarta Kota diantaranya yang masuk ke dalam daftar cagar budaya. Melihat
kondisi Kota Tua yang masih banyak memiliki permasalahan, maka perlu adanya
upaya menyeluruh dari berbagai lapisan masyarakat khususnya di Ibukota Jakarta
untuk mewujudkan Kota Tua sebagai kawasan pariwisata dan kawasan cagar budaya
yang mendukung Kota Jakarta.
Kota Tua telah mengadakan seremoni sebagai
tanda "Kick Off" Revitalisasi Kota Tua Jakarta pada tanggal 16 April
2017. Dinas Pariwisata DKI telah menggelar diskusi dengan tema "2017:
Wajah Kota Tua yang Berubah". Kegiatan ini adalah sebuah program Pemda DKI
untuk menjadikan Kota Tua sebagai destinasi pariwisata Jakarta di bidang budaya
dan heritage building. Gubernur DKI
Jakarta, Basuki T. Purnama dan narasumber yang hadir dalam acara seminar
tersebut antara lain Hiramsyah S. Thaib (Ketua Pokja Percepatan 10 Destinasi
Prioritas Pariwisata), Eddy Sambuaga (Managing Director Konsorsium Kota Tua
Jakarta), Hendra Adidarma (Founder & Presiden Direktur PT Propan Raya).
Acara tersebut dibuka dari jam 11 siang lalu
seminar tersebut diadakan dari jam 12 siang hingga jam 4 sore dan diakhiri
dengan seremoni pengecatan Gedung Kerta Niaga oleh para pembicara bersama
sejumlah tokoh, seperti Ayu Utami, Addie MS, dan Puteri Pariwisata Indonesia
(Jakarta). Tujuan utama proyek revitalisasi Kota Tua adalah
untuk menghidupkan kawasan Kota Tua menjadi kawasan wisata ikonik di Indonesia.
Selain itu, berharap anak muda memiliki etalase untuk
memamerkan karya dan kreatifitasnya, sehingga Kota Tua menjadi kawasan kreatif.
Dokumentasi:
BAB IV
REFERENSI
bagus, isi dan lay out menaik, fot sudah tampak
BalasHapus